KUNINGANPOST.COM | BELIK – Hingga pertengahan September 2022, sejumlah lahan tanaman Nanas Madu di kecamatan Pulosari kabupaten Pemalang nampak di bongkar/di buang, bahkan di semprot dengan obat khusus untuk mematikan tumbuhan tersebut.
Pemusnahan atau suntik mati terhadap Nanas Madu yang dilakukan oleh sejumlah pemilik di kecamatan Pulosari dan Belik, tentu saja mempunyai akar permasalahan yang sangat serius.
Sairin, yang merupakan salah seorang pemilik kebun nanas asal Dukuh Tumbu Desa Pulosari, kepada pewarta menyampaikan, lahan Nanas miliknya telah di bongkar habis, dengan tujuan untuk budidaya tanaman lain yang lebih menghasilkan.
Menurutnya, biaya operasional budidaya Nanas sangat tinggi, sedangkan hasil penjualan tidak sebanding dengan operasional.
"Secara kalkulasi antara pendapatan dengan pengeluaran tidak sebanding, salah salah saya bisa nombok," terang warga Dukuh Tumbu yang juga dikenal sebagai Ustadz ini.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pemberangusan tanaman Nanas Madu yang saat ini menjadi salah satu ikon kabupaten Pemalang, dapat dengan mudah dijumpai di Desa Gombong/Pertigaan Pilar serta beberapa titik di lingkungan RT 36, 38, 40 Desa Pulosari dan sejumlah wilayah tempat lainnya.
Salah seorang warga Belik yang tidak mau menyebut jati dirinya, memberi tanggapan berbeda.
"Saya bertetangga dengan orang yang memiliki hektaran dari beberapa lokasi kebun nanas," ujarnya.
Menurutnya, harga buah tersebut bisa berubah rubah tergantung cuaca dan kondisi ekonomi masyarakat. Jadi , lanjut dia, redupnya pasaran saat ini bisa sebabkan dari berbagai faktor, diantaranya musim hujan terlalu panjang dan perekonomian masyarakat yang belum pulih akibat pandemi.
"Kita tidak perlu putus asa dengan redupnya harga saat ini. Insha Allah kedepan, pelaku bisnis nanas madu akan mengalami kejayaan seperti beberapa tahun lalu," harapnya optimis.
Seperti diketahui, "Nanas Madu Pemalang" sebelumnya dijuluki dengan nama "Nanas Beluk, kemudian berkembang menjadi" Nanas Belik, dan sekarang menjadi " Nanas Madu Pemalang". Hal itu sesuai dengan tataran/ proses pembudidayaan yang awalnya hanya oleh masyarakat Beluk saja kemudian berkembang ke sebagai besar wilayah kecamatan Belik dan meluas hingga beberapa kecamatan di kabupaten Pemalang.
Belakangan, Nanas Madu di Budidayakan oleh pemilik modal besar, hingga di beberapa wilayah kabupaten tetangga, seperti Purbalingga, Tegal, Pekalongan dan kabupaten lainnya. (Himawan).
0 Komentar