Foto: Dok. KP. Photo tumpukan sampah dibantaran sungai ciwalen- Cibadak GSP yang dikeluhkan warga setempat |
KUNINGAN POST | SUKARESMI - Tumpukan sampah di bantaran sungai Cibadak GSP semakin hari semakin menggunung hingga mengeluarkan bau yang tidak sedap serta berpotensi menimbulkan dampak negatif jika tidak secepatnya ditangani.
Warga Kampung Cibadak Pesantren Desa Sukanagalih yang berbatasan dengan Kampung Rawabelut dan Kampung Japara Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi mengaku terkena dampak dari tumpukan sampah tersebut.
Permasalahan sampah di wilayah yang berbatasan antara Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet dan Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi, warga setempat berharap secepatnya mendapat perhatian serius dari Pemerintah.
Kepada awak media AB (47) tahun. Warga Kp. Cibadak Pesantren Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur mengungkapkan:
"Untuk permasalahan sampah di Desa Sukanagalih sudah di kolektifkan, untuk penyelesaian nya ditampung kemudian dibuang, tapi yang dari Desa sebelah tetap membuang ke sungai," ungkap AB.
"Disepanjang bantaran sungai itu ada kampung rawabelut dan kampung japara, masuk ke desa cibadak, ke bawahnya ada kampung cibadak pesantren masuk ke desa Sukanagalih, kan berbatasan antara desa sukanagalih dan desa Cibadak," tambah AB.
"Air sungai ini sangat dibutuhkan masyarakat, untuk kebutuhan masjid, dipakai berwudhu, mandi dan sebagainya, mending kalau airnya gede, kalau dimusim kemarau seperti ini kan air nya sedikit, berbau lagi karena tumpukan sampah," beber AB.
"Permasalahan penumpukan sampah di bantaran sungai ini, gimana baiknya, bukan nya menggurui tapi di wilayah sukanagalih penanggulangan nya sudah berjalan," papar AB.
Lanjut AB; "Tolong kepada pimpinan setempat cari solusi yang bagus, supaya tertib, supaya tidak ada penumpukan, berserakan, keliatan nya juga tidak enak yah, berantakan seperti itu, ditambah bau, jelas ini sangat menganggu serta merusak lingkungan, penglihatan, bau dan sebagainya." Pungkas AB.
Hal senada disampaikan ED (57) tahun, warga Kampung Cibadak Pesantren Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet yang berbatasan dengan Kp. Rawa belut dan Kp. Japara Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi, terkait menumpukan sampah di bantaran sungai Cibadak GSP, menuturkan:
"Saya juga ngak tahu harus gimana, bingung, kalo bau ya bau emang, menganggu ya sangat menganggu." Ucapnya dengan logat Sunda nya yang kental.
Sementara itu Kepala Dusun 2 Desa Cibadak Kecamatan Sukaresmi. Tatang Mulyana terkait tumpukan sampah di bantaran sungai Cibadak GSP angkat suara:
"Untuk permasalahan sampah sebetulnya kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencari solusinya," ujar Kadus 2. Minggu, (8/10/2023).
"Bahkan kami sudah meninjau serta menghimbau kepada masyarakat kalau ada sampah yang bisa dibakar ya dibakar saja," tambahnya.
Lanjut Kadus 2; "Untuk permasalahan pembuangan sampah yang deket Cibadak Pesantren itu bukan hanya warga rawabelut aja membuang, kadang-kadang ada yang dari luar, bahkan saya sampai pernah adu mulut dan berantem gara- gara itu," ungkapnya.
"Masalah penanggulangan saya udah lapor desa, terus ke camat juga udah, yang menjadi hambatan penanggulangan adalah tempat pembuangan nya," ucap Kadus 2.
Masih kata Kadus 2; "Dulu pernah ada bak sampah, tapi ada nya bak sampah itu bukan nya menjadi solusi, malah jadi polusi, kemudian pada waktu itu kita hancurkan kembali bak sampahnya," jelas nya.
"Bahkan dulu pengelolaan sampah pernah dijemput sama mobil punya orang lain, pada waktu itu sewa nya masih terjangkau, murah, 300 ribuanlah," papar Kadus 2.
"Nah sekarang itu ketika saya mau ikut, ini khusus untuk kecamatan Pacet, untuk kecamatan Sukaresmi ngak bisa, katan nya begitu," beber nya.
Kemudian Kadus 2 Desa Cibadak, kembali melanjutkan penuturan nya;
"Untuk kedepan nya In Sya Allah, saya bersama para ketua erte di wilayah kedusunan 2 sudah dirapatkan, bahwa untuk anggaran tahun 2024 khusus untuk kedusunan 2 tidak akan mengajukan infrastruktur, tapi diusulkan untuk pengadaan mobil sampah," jelasnya.
"Khusus untuk kecamatan Sukaresmi kami tak memiliki TPA, itu yang menjadi kendala kami, tapi dulu Pa Latief pernah mau kerja sama dengan pihak lain untuk penanggulangan sampah ini, tapi belum terealisasi juga, alat pembakaran sampahnya seperti roket, memang dulu Pa Camat sudah berpikir kesana," ucap Kadus 2.
Terakhir Kadus 2 Desa Cibadak menjelaskan; "Menanggapi keluhan masyarakat saat ini kami pun bingung juga, menghimbau sudah, tapi kembali lagi ke masyarakat, masalah sampah saat ini benar-benar pelik, saya juga jadi gimana ya, terlalu pelik sih." Pungkasnya.
(Indrayama)
0 Komentar