KUNINGAN POST | JAKARTA — Cuitan akun Twitter @NUgarislucu yang mengunggah penggalan video pidato Anies Baswedan soal sejarah batik sebagai baju identitas Indonesia, menuai reaksi.
Bahkan, Anies Baswedan turut mengomentari cuitan @NUgarislucu tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta menyebut cuitan tersebut tidak lengkap dan berpotensi menimbulkan miss leading.
Bakal capres Partai Nasdem itu pun akhirnya membalas Tweet dengan mengunggah video lengkap menyoal sejarah batik tersebut.
“Cek video lengkapnya dulu yuk, Min @NUgarislucu. Sampaikan kebenaran walaupun itu kurang lucu,” ucap Anies dalam cuitan akun Twitter pribadinya @aniesbaswedan dikutip Sabtu (17/12)
Dalam penggalan video yang diunggah @NUgarislucu hanya berdurasi 44 detik dan tertulis “Jadi Menurut Anies, Pakai Baju Batik Itu Merupakan Pelanggaran?”.
Sementara, Anies melampirkan potongan video yang sama namun dengan durasi lebih panjang, yakni 2 menit 11 detik. Video itu berisi penjelasan mengenai baju batik pernah dinilai melanggar “pakem” di masa lalu karena pada zaman itu dinilai tidak lazim.
Di awal video yang diunggahnya itu, Anies menjelaskan bahwa pentingnya melakukan terobosan dan mendorong perubahan. Kedua hal tersebut, kata dia, acap kali dianggap melanggar “pakem” karena berbeda kebiasaan pada umumnya.
Dari situ, Anies mencontohkan sejarah penggunaan batik sebagai baju. Padahal, zaman dulu batik lazimnya digunakan untuk kain atau jarik.
“Bapak ibu saya ingin ingat-ingat sebentar. Baju laki-laki tradisional itu semua polos. Ada gak baju laki-laki bergambar di masa lalu? Baju laki-laki itu polos. Kalaupun bergambar di Jawa itu ada namanya lurik. Dan yang namanya batik itu dipakainya kain. Batik itu dipakainya untuk sarung. Tidak ada orang pakai batik buat baju. Coba diingat-ingat tidak ada. Batik itu dipakainya untuk kain. Lalu atasnya kebaya,” kata Anies dalam video tersebut.
Namun, kata Anies, kala itu ada yang berseberangan dari kebiasaan tersebut dengan menggunakan batik sebagai baju. Alhasil, hal tersebut menjadi terobosan hingga akhirnya batik menjadi baju Indonesia dan mendunia.
“Dan ketika pertama kali digunakan, orang menengok, 'ini gak sopan, ini pelanggaran, nggak ngerti pakem'. Sekarang baju batik menjadi identitas Indonesia. Pelanggaran itu sekarang menjadi kebiasaan baru," jelas Anies.
0 Komentar