KUNINGANPOST.COM | WINDUHAJI — Manusia sebagai mahluk Allah hanya diwajibkan berikhtiar dan berdoa. Sementara, untuk hasil dan tidaknya, ada dalam Kekuasaan Allah Maha Pengabul Do'a.
Ketika berbagai ikhtiar/upaya dan do'a telah dipanjatkan, manusia hanya bisa berserah diri kepada takdirNya.
Demikian dijelaskan Ustadz M Didin Zaenuddin saat memberi Kultum pada Tradisi Tutulak, pada Kamis (11/08/2022) sore di kampung Bubulak, Desa Winduhaji, Kuningan.
Acara yang berlangsung sederhana ini di hadiri warga,baik tua-muda, laki-perempuan, termasuk anak-anak, berkumpul di Mushola setempat
Acara Tradisi Hajat Tutulak diawali dengan menggelar tikar dan karpet memanjang dan kemudian, para ibu ke luar dari rumah-rumah mereka membawa berbagai macam makanan untuk disajikan di atas karpet tersebut.
Aneka makanan tersebut, di antaranya nasi kuning beserta lauk pauknya, kue-kue, buah-buahan, hingga makanan ringan. Tentunya, yang selalu hadir pada setiap acara tradisi doa bersama, Tumpeng yang di atasnya ada telur, juga disajikan.
"Alhamdulillah, acara Hajat Tutulak tahun ini bisa terlaksana. Meski sederhana, " katanya.
Ia mengatakan, Tradisi Hajat Tutulak merupakan tradisi turun-temurun yang diadakan sebagai ungkapan rasa syukur maupun untuk meminta segala sesuatu dan dihindarkan dari segala bencana serta penyakit pada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
"Intinya untuk berdoa memohon apa pun pada Allah SWT. Semoga seluruh warga sehat wal afiat dan segala hajatnya terkabulkan, " ucap Ustadz.(MG)